Petualangan Awan
Itulah percakapan kecil yang pernah terjadi saat pertama kali saya di ajak mendaki oleh mas Heri kakak laki-laki tertua kami sewaktu beliau hendak bersiap melakukan pendakian gunung di tahun 1991. Selain penggiat pendakian kebetulan beliau adalah Leader dari Komunitas Pendaki yang bernama JAYA GIRI'.
Entah mengapa ajakan seperti itu sering terulang pasa saat beliau akan melakukan pendakian. Karena mulai penasaran pada suatu ketika dengan diam-diam saya mengiyakan ajakan seorang teman yang kebetulan juga akan melakukan pendakian Gunung Merbabu.
Saya sempat bertanya kepada teman saya saat itu, " di atas gunung apa enak-nya ???, di atas gunung ada apanya ???, medan di atas gunung seperti apa ??? Dan banyak pertanyaan pertanyaan lain yang saya lontarkan, namun dengan ringan teman saya menjawab saja dengan senyuman....hmmmmm semakin penasaran saja saya :P
Memang Pertanyaan pertanyaan seperti itu boleh di katakan pertanyaan mendasar bagi siapa saja yang belum pernah melakukan kegiatan pendakian gunung.
Dan benar saja pepatah yang sering terdengar..."Tak kenal maka tak sayang", demikian juga dengan pendakian gunung, bisa juga di berikan pepatah "Tak kenal maka tak senang". Hal itu terbukti ketika untuk pertama kali di tahun 1992 kaki ini menginjakan kaki di Puncak Gunung Merbabu, rasa lelah, letih, takut dan juga sedikit menyesal karena telah mau di ajak mendaki seperti lenyap begitu saja tatkala mata menatap Luar biasanya Panorama. Hingga teman saya saat itu cuma nyengir kuda saja melihat saya terperangah oleh lukisan alam yang Maha Sempurna..:D
Ya..itulah realita yang banyak terjadi selama ini, siapa saja yang belum pernah melakukan pendakian pasti akan berpendapat sama dengan apa yang pernah saya pikirkan bahwa mendaki gunung itu hanya sebuah kegiatan yang sia sia dan tak ada gunanya.
Tetapi ternyata semua itu Salah Besar....karena pendakian gunung sesungguhnya adalah Perjalanan Hati , setiap langkahnya adalah Doa kepada Sang Pencipta sekaligus mempertegas kecilnya manusia di hadapan luasnya Alam Raya .
Kegiatan Mendaki gunung adalah sebuah kegiatan yang telah lama ada dan tetap populer hingga saat ini. Mendaki Gunung pada hakikatnya adalah sebuah olahraga yang ekstrim atau olah raga berat. Namun karena ada unsur rekreasi maka menjadi lebih menyenangkan, ada berkemah, masak memasak,dan sebagai salah satu sarana bagi kita untuk Lebih mengenal Alam Ciptaan Tuhan. Mendaki gunung juga merupakan aktivitas yang menarik, sehingga banyak orang yang melakukan pendakian di sela-sela waktu luang untuk menyalurkan hobinya. Namun aktivitas di ruang terbuka ini juga memiliki resiko, sehingga persiapan yang sangat matang sangat di perlukan sebelum kita melakukan pendakian.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelum melakukan pendakian di antaranya:
1.Persiapan fisik dan mental.
Pada umumnya setiap pendakian memang membutuhkan persiapan fisik dan mental. Biasakan berolah raga secara teratur minimal satu bulan sebelum pendakian di lakukan agar ketahanan fisik dan stamina kita akan lebih terjaga. Jogging dan berenang adalah olah raga yang cukup baik di lakukan guna melatih pernafasan dan daya tahan tubuh bagi yang mempunyai hobby di bidang pendakian ini.
2. Mengetahui kondisi jalur pendakian.
Hal ini sangat penting untuk diketahui, sehingga ada baiknya anda ataupun teman seperjalanan sudah pernah mendaki gunung yang akan anda pilih. Dengan adanya pengetahuan tentang kondisi jalur pendakian, anda sudah mengetahui dimana lokasi yang tepat untuk beristirahat, mendirikan tenda, ataupun lokasi terdekat untuk berlindung apabila terjadi cuaca buruk. Carilah informasi yang selengkap mungkin perihal Gunung yang akan di jadikan lokasi pendakian karena akan sangat membantu dalam mengetahui hal-hal apa saja yang sebaiknya di lakukan.
3.Mempersiapkan perlengkapan.
Membawa perlengkapan yang terlalu berat tentu akan memberatkan pendakian anda. Sebaiknya bawalah perlengkapan yang dirasa penting saja seperti Tas Carrier, jas hujan atau ponco, jaket, pakaian ganti , senter,kaos kaki, kaos tangan, topi , obat-obatan ( P3K) , serta peralatan memasak seperti kompor, nesting, gelas dan juga piring yang akan di gunakan dalam pendakian.
4.Bungkus. semua perlengkapan dengan kantong plastik.
Hal ini sangat membantu menjaga perlengkapan anda tetap kering terutama saat melakukan pendakian di musim penghujan, khususnya sleeping bag dan pakaian ganti dari resiko terkena air hujan apabila tas anda basah. Pakaian yang basah di samping kurang nyaman di kenakan juga sangat beresiko menurunkan suhu tubuh yang bisa menyebabkan terjadinya hypotermia.
5.Gunakan sepatu.
Sepatu sangat penting sebagai alas kaki pada saat mendaki karena akan meminimalkan dari resiko kaki yang terkilir ataupun dari duri pepohonan yang terkadang ada di jalur pendakian. Pilihlah sepatu dengan ukuran yang tepat. Sepatu yang terlalu kecil akan mengakibatkan jari jari kaki lebih mudah lecet karena jari kurang leluasa menerima sirkulasi udara, namun jangan juga memilih sepatu dengan ukuran yang terlalu besar karena akan kurang nyaman bila di gunakan. Pilihlah sepatu dengan ukuran yang sesuai dan nyaman bila di gunakan. Sebisa mungkin pilihlah Sepatu yang mempunyai Sol jenis Vibram, karena selain lebih kuat, sol jenis ini juga efektif di medan licin maupun kering .
6.Bawa tenda bervestibule (teras).
Jika anda berencana untuk camping di gunung sebaiknya bawalah tenda yang memiliki teras sehingga memudahkan anda untuk memasak bila sedang turun hujan. Biasakanlah menggunakan tenda sesuai dengan kapasitas yang ada demi kenyamanan saat kita berada di dalamnya.
7.Bawa bahan penyerap air.
Bawalah perlengkapan seperti bahan yang dapat menyerap air contoh:, kertas koran, kanebo ataupun spons. Alat-alat ini akan sangat berguna terlebih lagi bila melakukan pendakian di musim penghujan.
8.Gunakan tongkat pendakian.
Penggunaan tongkat pendakian bisa sangat membantu sebagai penahan tubuh kita saat menapaki medan medan yang terjal dan curam , namun bila tidak ada kita juga bisa menggunakan dahan pepohonan yang telah patah.
9. Gunakan pelindung kaki/ Gaithers.
Alat ini akan melindungi kaki dari batu ataupun kerikil yang seringkali masuk ke dalam sepatu, karena bisa menyebabkan lecet kaki yang tentunya sangat mengganggu. Saat musim penghujan biasanya binatang sejenis lintah maupun pacet akan mulai bermunculan. Tentunya ini akan menjadi rintangan sendiri yang harus dihadapi pendaki. Dengan memakai geither, setidaknya dapat mengurangi serangan binatang pacet yang sering menempel di kaki para pendaki.
10.Hentikan pendakian jika cuaca tidak memungkinkan.
Jangan pernah memaksakan meneruskan pendakian jika cuaca mulai memburuk karena Badai kencang ataupun lebatnya hujan , sebaiknya segeralah berhenti dan mencari tempat berteduh. Perlu diingat pula bahwa dalam mencari tempat berteduh perlu memperhatikan hal-hal yang dapat membahayakan misalnya dari sambaran petir, tanah yang rawan longsor dan sebagainya. Hindari berteduh di bawah pohon yang berdiri sendiri, tidak berada pada aliran air dan tidak pada tempat yang terbuka karena hal-hal tersebut merupakan lokasi yang rawan terhadap sambaran petir.
Itulah beberapa hal yang sebaiknya benar- benar di perhatikan sebelum melakukan kegiatan pendakian gunung.
Resiko dalam beraktivitas di alam bebas memang tidak pernah bisa di hindari,namun setidaknya bisa di minimalisir apabila sudah dipersiapkan sebaik mungkin. Hal terpenting yang harus diingat adalah keselamatan dalam pendakian merupakan tujuan yang Paling Utama, sehingga bila kondisi sudah tidak memungkinkan sebaiknya hindari memaksakan diri. Selalu pentingkan keselamatan diri dan keselamatan teman dalam perjalanan. Ingat puncak bukanlah tujuan utama dalam Pendakian, karena pulang ke rumah dengan selamat itulah tujuan akhir perjalanan. SELAMAT MENDAKI !!!
SALAM ALAM INDONESIA
tulisannya sangat bermanfaat sekali
BalasHapusuntuk tips2 seputar pendakian bisa baca juga di http://trip.indomountain.com/?page_id=6
@Wawan Beneran...trm ksh untuk kunjungan dan tambahan informasinya....Salam Alam Indonesia .
BalasHapus@Dede ahmad..tx bang sdh berkunjung dan trmksh jg utk link-nya :)