Selasa, 04 Februari 2014

Gunung lawu (Pendakian Jalur Cemoro sewu-Magetan)

        


Gunung Lawu di lihat dari Gunung Merapi


 Gunung Lawu berada di dua wilayah propinsi yaitu Propinsi Jawa Tengah  dan propinsi Jawa Timur . Gunung ini memiliki ketinggian 3265 mdpl dengan puncak tertinggi Hargo Dumilah serta dua puncak lainnya yaitu Puncak Hargo Dumiling, dan Puncak Hargo Dalem. Ada dua jalur pendakian yang cukup populer bagi para pendaki untuk menuju puncak gunung Lawu ini yaitu Jalur pendakian Cemoro sewu dan jalur pendakian Cemoro kandang.



Pada kesempatan kali ini kami ingin berbagi kisah pendakian Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Sewu Magetan (Propinsi Jawa Timur).  Sebenarnya jarak antara kedua jalur pendakian ini relatif dekat hanya berkisar antara sekitar 300-500 m .

Gerbang Pendakian Cemoro Sewu


         Pukul 11 siang kami semua tiba di Basecamp pendakian Gunung Lawu di Cemoro Sewu, setelah 3 jam kami menempuh perjalanan . Selesai menata ulang perbekalan kami tak lupa makan siang di warung yang bersebelahan dengan basecamp pendakian. Setelah beristirahat sejenak, kami melakukan registrasi di basecamp pendakian untuk 11 orang.


Kurang lebih pukul 13:30 kamipun mengawali langkah pendakian . Jalur pendakian Cemoro Sewu berupa bebatuan gunung yang sudah tertata dengan rapi sehingga relatif mudah untuk dilalui para pendaki.


Dari Basecamp Cemoro Sewu menuju Pos 1 pemandangan di dominasi oleh perbukitan  pinus serta pohon cemara yang hijau menyejukan mata. 
Setelah berjalan kurang lebih 40 menit sampailah kami di Pos Bayangan yang didekatnya terdapat sebuah Mata air yang bernama Sendang Panguripan. 

Sendang Panguripan

Di Sendang Panguripan pendaki bisa mengambil air yang dapat dipergunakan sebagai suplai air dalam melakukan  pendakian. Setelah berjalan 30-45 menit dari Pos Bayangan sampailah kami di Pos 1 Gunung Lawu. 



Pos 1


Di Pos 1 ini terdapat selter bangunan permanen yang cukup luas  yang dapat di gunakan para pendaki untuk beristirahat sejenak sebelum meneruskan perjalanan ke pos selanjutnya. Namun sayang-nya kebersihan di Pos 1 ini kurang terjaga, hal ini dapat di lihat dari sampah yang berserakan di sana sini serta coretan coretan tangan tidak seharusnya di lakukan. Dalam hal ini kesadaran para pendaki untuk tidak membuang sampah sembarangan  serta tidak melakukan coretan coretan yang tidak berguna  sepertinya harus di tingkatkan  agar keindahan gunung akan selalu terjaga seterusnya.

Panorama Cemoro Sewu
        
         Setelah  beristirahat  sejenak , kami melanjutkan langkah pendakian menuju Pos 2. Tanjakan-tanjakan yang mulai terjal sudah nampak di depan mata dengan track bebatuan berundak (menyerupai anak tangga). Sepanjang jalur pendakian menuju Pos 2 kami menjumpai banyak bebatuan yang berukuran cukup besar . Salah satu bebatuan besar di sini di kenal dengan nama Watu Jago karena bila di lihat sekilas bentuknya mirip seekor ayam jago. 


Watu Jago yang berada di antara Pos 1 dan Pos 2


Di perjalanan menuju pos 2 kami juga mulai bertemu dengan salah satu burung khas  Gunung lawu yaitu burung Jalak lawu, burung ini mempunyai bulu yang berwarna cokelat gelap dengan paruh serta kaki  yang berwarna kuning,  konon burung ini selalu setia menemani para pendaki menuju puncak gunung lawu. 


         Setelah 1,5 jam berjalan dari pos 1 akhirnya kami pun sampai di pos 2. Pos 2 memiliki selter bangunan yang serupa dengan shelter yang ada di pos 1, namun ada sedikit kerusakan pada atap atapnya yang mungkin terbang terbawa angin kencang yang sering terjadi di gunung Lawu. Di Pos 2 kami mulai mencium aroma belerang yang cukup menyengat yang berasal dari kawah gunung lawu yang bernama kawah Condro Dimuko. Untuk di ketahui kawah Condro Dimuko ini terletak tak jauh dari Pos 2 - Pos 3 gunung ini.sehingga sangat di sarankan bagi para pendaki untuk tidak berlama-lama beristirahat di sepanjang jalur pendakian antara pos 2 menuju Pos 3 .


Depan pos 2


         Perjalanan dari Pos 2 menuju Pos 3 bisa di tempuh dalam waktu 60 menit, medan mulai lebih terjal di bandingkan jalur pendakian sebelumnya . Langit yang mulai gelap menambah temaram suasana. Apalagi aroma belerang masih terus menyengat indra penciuman. sehingga kamipun melangkah dengan lebih cepat agar kami lebih cepat sampai di Pos 3. Stamina kamipun cukup terkuras di jalur ini. Jalur Cemoro Sewu memang memiliki medan yang cukup aman bagi para pendaki, namun perlu di ketahui pula jalur Cemoro Sewu ini di kenal cukup terjal di bandingkan dengan jalur pendakian yang lain. 



      Pukul 18.30 wib  kami sampai  di Pos 3, rasa letih yang mulai melanda mulai kami rasakan. Bahkan ada beberapa anggota tim yang merasakan sedikit kurang fit. Melihat kondisi yang seperti ini kami memutuskan untuk beristirahat lebih lama, agar kondisi bisa kembali seperti semula . Kami hangatkan tubuh yang mulai merasakan kedinginan dengan menikmati mie instant serta kopi panas diselingi dengan canda tawa sambil menikmati malam yang bertaburan bintang-bintang berhiaskan cahaya bulan.Beberapa teman yang sedikit kurang fit , membaringkan tubuh letih mereka dengan sejenak tidur dengan rasa letih mereka.tanpa terasa Hampir 1 jam kami berhenti di pos 3 ini. Setelah beberapa anggota kami yg terlelap bangun dari tidurnya, kami memutuskan untuk segera meneruskan langkah pendakian menuju Pos 4.  

Suasana malam di Pos 3

       
Perjalanan dari Pos 3 menuju  Pos 4 boleh di katakan lintasan yang memiliki medan "paling berat " di bandingkan dengan yang lain. Tanjakan yang sangat terjal dan berliku seakan tiada habisnya untuk di lalui. Tubuh yang baru saja beristirahat di Pos 3 tadi dengan cepat merasa lelah kembali, dinginnya udara dan terjalnya lintasan pendakian teramat menguras stamina yang ada. Beberapa kali kami sempat istirahat agar nafas tidak terasa berat.Canda tawa dalam perjalanan juga turut mewarnai perjalanan sehingga perasaan lelah dan dingin malam yang menusuk tulang seakan tidak kami rasakan . Setelah hampir 1,5 jam kami berjalan di medan yang luar biasa beratnya ini akhirnya sampailah kami di Pos 4. 


Bersama teman-teman dari Madiun di pos 4


Jalur Pendakian dari pos 3 ke pos 4

Pos 4  tidak memiliki bangunan permanen dan hanya  di tandai dengan sebuah dataran kecil dengan tanah belerang yang berwarna putih . Waktu sudah menunjukan pukul 21 :00 saat itu. Di Pos 4 ini kami sempat tertidur lagi akibat perjalanan yang luar biasa berat dari Pos 3 tadi. Dari Pos 4  kami sempat menikmati kerlap kerlip lampu di sekitar tempat wisata Telaga Sarangan. Sungguh panorama alam indah yang sangat sulit untuk di lukiskan. Tak lama berselang kamipun meneruskan perjalanan ke Pos 5.

Panorama Pos 5


Pos 5 hanya memerlukan waktu 15 menit saja dari pos 4 . Kami  cukup bersemangat melangkahkan kaki karena rencana awal kami adalah membuka tenda-tenda kami di pos 5 ini. 


Akhirnya pos 5 sudah di depan mata, kami terus berjalan sambil sesekali memilih milih tempat untuk membuka tenda. Tak lama berselang kamipun menemukan sebuah dataran yang cukup luas guna membuka 5 tenda yang kami bawa.

   



        Dingin yang semakin terasa membuat kita semakin ingin secepatnya mendirikan tenda tenda kami, agar bisa segera mengistirahatkan jiwa serta raga lelah kami yang semakin tak berdaya :)


Pukul 22:00 wib Tenda-tenda kamipun akhirnya berdiri juga. Kamipun segera membongkar apa yang ada didalam carrier kita masing-masing,untuk memudahkan mencari apa yang kami butuhkan selama kami bermalam di dalam tenda.Tubuh yang letih dan perut yang mulai keroncongan memberi inspirasi kita untuk menyalakan kompor portable yang kita bawa,guna memasak mie instan dan memasak air untuk menyeduh kopi sebagai penghangat tubuh yang mulai dingin terasa.


Obrolan ringan dan sendau gurau kami cukup mengobati rasa lelah sepanjang hari ini.setelah beberapa lama kami berbincang di penghujung malam, pukul 23 : 40 wib kami memasuki tenda masing-masing .Sebelumnya kami sudah bersepakat untuk bangun pukul 5 pagi untuk melanjutkan perjalanan menuju Puncak Hargo Dumilah 3265 mdpl. Dan suasana yang sunyi membawa kami terbang ke alam mimpi ...........zzzzZz


Taman sari pos 5





Tak terasa pagi telah menyapa...
Kicauan burung Gunung Lawu memaksa kami beranjak keluar dari dalam tenda...rencana semula yang kami putuskan untuk bangun pukul 5 pagi ternyata gagal sodara-sodara..... karena saat itu waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi. Kami segera bergegas memasak air guna menyeduh kopi sebagai bekal kami melanjutkan perjalanan ke Puncak Gunung Lawu Hargo Dumilah pagi ini.



Hangatkan tubuh di cerah pagi...pada Matahari


Perjalanan menuju puncak Hargo Dumilah akan melewati sebuah mata air yang bernama Sendang Drajat. Konon air di Sendang ini dipercaya bermanfaat untuk memberikan kebaikan bagi sebagian kalangan masyarakat yang mempercayainya.


Sendang Drajat

Jalan setapak menuju Puncak Hargo Dumilah

. 15 menit kami berjalan akhirnya sampailah kami di Puncak HARGO DUMILAH Gunung Lawu. Dari puncak ini terlihat berdampingan  dengan anggun gunung merapi dan merbabu. 

Di kejauhan nampak berdampingan Gn.Merapi dan Gn.Merbabu

Sang Merah Putih di puncak Lawu

Puncak Lawu Hargo Dumilah 3265 mdpl

Setelah beberapa saat kami menikmati panorama puncak kamipun memutuskan untuk segera kembali ke tenda kami di Tamansari, di mana salah seorang anggota kami maz Inez  kami tinggalkan sendiri......:)


Perjalanan kami menuruni puncak tanpa terasa membawa kami ke sebuah Warung legendaris di puncak Hargo Dalem Gunung Lawu..tiada salah lagi itulah warung " mbok Yem "yang sangat di kenal oleh para pendaki...menu nasi goreng dan nasi pecel khas Mbok Yem tak lupa kami nikmati. Sebuah menu sarapan pagi yang sangat spesial di dalam hidup kami.

Warung mbok Yem di Puncak Hargo Dalem


Selesai kami menyantap sarapan pagi di warung Mbok Yem ini, kamipun bergegas menuju tenda tempat kami berada. Sesampai kami di tempat tenda-tenda kami berada..kamipun beristirahat beberapa saat untuk mengendorkan urat kaki yang mulai terasa pegal ini.


Sarapan pagi di balik rimbun-nya Edellweiss



Setelah di rasa cukup kami beristirahat , pukul 13:30 Wib  kami memutuskan untuk beranjak turun menuju Basecamp cemoro sewu.


Berkemas sebelum kembali ke Basecamp Cemoro Sewu






Demikian perjalanan Jaya Giri'  kali ini...semoga bermanfaat untuk sahabat-sahabat pendaki yang belum berkesempatan mendaki Gunung Lawu ini.

Mari kita bersama menjaga gunung dan Alam raya Maha Karya Sang Pemilik Kehidupan.....


  Salam Alam Indonesia  



     
  

2 komentar:

  1. Mas mau tnya, di Basecamp cemoro sewu persyaratan registrasinya ga perlu pake surat dokter n fc ktp segala kan? thx

    BalasHapus
  2. iya betul mbak...kita cukup menuliskan nama serta alamat masing2 pendaki untuk Registrasi..trmksh sdh berkunjung dan selamat mendaki Gn.Lawu semoga lancar dan sukses selalu...'

    BalasHapus