Sabtu, 01 Februari 2014

Gunung Sindoro (Pendakian Jalur Kledung)


Gunung Sindoro di lihat dari Puncak Gn.Sumbing


         Gunung Sindoro berada di wilayah propinsi Jawa-Tengah , gunung yang memiliki ketinggian 3153 mdpl ini adalah gunung berapi yg berstatus masih sangat aktif. Gunung ini sering di juluki kembar dengan gunung Sumbing yang menjadi tetangga terdekatnya, karena memiliki bentuk dan ketinggian yang hampir setara. Kota Parakan, Temanggung, serta Wonosobo adalah kota-kota yang terdekat dengan gunung ini. 

Menuju Basecamp Sindoro




Pendakian kami di gunung Sindoro ini bertepatan dengan cuaca yang sedang sangat tidak bersahabat. Pada saat itu curah hujan sangatlah tinggi. Seperti kita ketahui , pendakian pada musim penghujan sangatlah membutuhkan " perhitungan" yang lebih di bandingkan melakukan pendakian dengan cuaca yang "baik-baik saja" alias di luar musim penghujan. Pendakian di musim oenghujan harus benar-benar memperhitungkan waktu yang tepat guna meminimalisir hambatan dalam perjalanan. Walau semua Pendaki beranggapan Hujan bukanlah suatu penghalang dalam Pendakian, namun setidaknya akan lebih baik bila kita bs menentukan waktu yg tepat dalam mengelola waktu perjalanan.




         Setelah kami pertimbangkan , akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pendakian siang hari .dengan tujuan ,sebelum malam tiba kami sudah bisa beristirahat dan mendirikan tenda-tenda kami di Pos 3, serta menghindari kehujanan pada waktu malam . 

Menata ulang perbekalan dan perlengkapan



Sekitar pukul 10:00 pagi kami tiba di Basecamp Pendakian Gn.Sindoro. selesai melakukan registrasi di basecamp pendakian dan menata ulang perlengkapan akhirnya jam setengah 12 siang kami memulai pendakian. 


Menuju Pos 1

Perjalanan dari basecamp menuju pos 1 sekitar 2 km , mungkin  itulah sebab-nya setiap ada pendaki yg akan berangkat menuju pos 1, para penyedia jasa ojek akan selalu menawarkan diri untuk mengantar para pendaki menuju pos 1. Demikian pula sebaliknya, bila ada pendaki yang turun dari pos 1 menuju basecamp..para Penyedia jasa ojek ini akan siap menghantarkan pendaki turun menuju basecamp. Ongkos untuk ojek setiap pendaki waktu itu 10 ribu rupiah. Ongkos yang cukup bersahabat untuk menghemat waktu serta tenaga yg ada.  Karena waktu itu kami ber-8 org , ada inisiatif dr salah seorang warga yg memiliki mobil untuk mengantarkan kami menuju pos 1, berasa seperti sedang berwisata semasa sekolah...sungguh satu pengalaman yg lain dari biasanya...:)  Mobil yang membawa kami berukuran kecil jadinya kami cukup berdesak desakan berada di dlmnya. Krg lebih 500 mtr sebelum Pos 1 mobil yg kami tumpangi seakan tak sanggup lagi untuk membawa muatannya karena memang jalan yg cukup menanjak untuk mencapai pos 1, sehingga beberapa org dari kami " terpaksa " turun dan berjalan kaki...

Pos 1 menjadi batas ladang petani dan jalur mendaki


         Sesampai kami di pos 1 ...langit  yang tadinya berawan sudah terlihat mendung,  Setelah menurunkan carrier2 kami dari dalam mobil yg mengantar kami. Beberapa saat kemudian kamipun mengawali langkah -langkah kami. Perjalanan dari pos 1 menuju pos 2 melalui medan yg cukup bersahabat bagi para pendaki. Di kanan dan kiri lintasan pendakian di hiasi hutan pinus dan cemara sehingga menambah indahnya panorama. Satu jam sudah kami berjalan, akhirnya langitpun tak sanggup lagi untuk menahan turunnya hujan. Kami berhentin sejenak untuk mengenakan mantel hujan yg telah kami persiapkan. Hujan yg semula rintik rintik lama kelamaan berubah cepat menjadi hujan yg cukup lebat. Lintasan pendakian  menjadi lbh licin drpd sebelumnya.Lintasan pendakian yang semula kering mulai di genangi air setinggi mata kaki. Hingga airnya masuk ke dlm kaos kaki...

     Setelah 2 jam perjalanan dari pos 1, kami akhirnya sampai di pos 2.  Di pos 2 kami berhenti sejenak untuk mengisi perut kami yg sejak pagi tadi lupa blm kami suplai logistik lg...:) Nasi bungkus yg kami bawa cukup mampu membuat sirna rasa lapar yg ada. Menu nasi bungkus kami kali ini adalah oseng2 lombok ijo ikan teri + telor dadar yg di masak oleh Bunda dan bude Yati..mereka berdua adlh koki2 yg setia memasakan perbekalan nasi bungkus setiap kami mendaki. Kami melahap nasi bungkus di tengah rinai hujan yang belum jg terhenti. Setelah selesai kami menikmati makan sore ini kami bergegas meneruskan perjalan menuju pos 3 agar rencana awal kami untuk mendirikan tenda di pos 3 sebelum malam tiba bisa sesuai rencana. Hujan bukannya reda..namun semakin lebat saja. 
       
         Lintasan pendakian menuju pos 3 cukup sulit, di karenakan batu2an berukuran besar dan kecil mendominasi sepanjang lintasan . Di samping itu tanjakan-tanjakan yg cukup terjal mulai menghadang . Sungguh stamina kami cukup terkuras di jalur ini apalagi hampir 3 jam kami berjalan di tengah derasnya hujan.



Pos 3 tempat kami membuka tenda




         Di bawah Langit yang mulai gelap dan hujan yang  Semakin deras akhirnya kami sampai jg di pos 3, pos yang menjadi impian selama perjalanan kami dari basecamp pendakian tadi siang. Di pos 3 ini vegetasi sdh mulai terbuka. Angin yg sangat kencang seakan membawa suasana yang kelam di awal malam. Akhirnya kami segera mendirikan tenda seperti rencana kami semula. Mendirikan tenda yg biasanya terasa mudah kini seperti menjadi hal yang sangat sulit di lakukan..., hujan yg semakin lebat dan angin yg sgt kencang membuat kami cukup kuwalahan dlm mendirikan tenda-tenda yg kami bawa. Rasa dingin mampu membuat badan kami menggigil saat itu  dan membuat seluruh persendian terasa kaku. Sekitar 30 menit berlalu, akhirnya 4 tenda yg kami bawa berdiri juga. Akhirnya kami-pun bergegas masuk ke dalam tenda untuk mengganti baju basah kami dengan baju yg kering guna menyingkirkan rasa dingin yg semakin terasa. Dan akhirnya....Hangatnya kopi dan mie instant yg kami nikmati di dlm tenda malam itu membawa kami tidur dlm pelukan hujan gunung sindoro. 




Keesokan harinya sekitar pukul 03:00 pagi, satu persatu dari kami mulai bangun dan keluar dari dalam tenda utk meneruskan pendakian menuju puncak gn sindoro. Saat itu cuaca cukup cerah dgn taburan beberapa bintang yg menambah indahnya langit . Bayangan gunung Sumbing yg hitam nampak di belakang lintasan pendakian. Perjalanan dr pos 3 menuju puncak sangatlah terjal. Langkah kaki yang masih enggan untuk berjalan seakan kembali " di paksa" berhadapan dengan terjalnya medan. Udara yg dingin membuat tubuh menggigil tak beraturan. Tak lama berselang langit di ufuk timurpun merona merah pertanda sang Mentari pagi akan sgra menyapa. Sunrise pagi ini sgt indahnya ..gunung Sumbing yg berdekatan dgn gn sindoro nampak gagah di depan mata...sementara gunung Merbabu, Ungaran dan Merapi masih malu-malu berselimutkan awan  di kejauhan.
Setelah 2 jam kami berjalan, akhirnya kamipun sampai di pos Watu Tatah, pos ini di tandai dengan adanya Batu besar yg memiliki bentuk yg sangat unik dan menarik.


Menjelang sunrise datang


Pos Watutatah

       Setelah berjalan kebih kurang 30 menit dari Pos Watu Tatah akhirnya puncak Gn.Sindoro sudah berada di depan mata. Puncak dengan kawah yg luas dan terus mengepulkan asap solvatara-nya yang terkadang tercium sedikit menyengat. Tips selama di puncak jangan pernah turun ke bawah kawah, karena sangat membahayakan .






Puncak Sindoro 3153 mdpl



Setelah beberapa saat di puncak, kami memutuskan untuk kembali ke pos 3  di mana tenda-tenda kami berada. Selesai makan siang dan beristirahat 1 jam, pukul 12:30 siang kami memutuskan untuk turun ke basecamp pendakian.
         

Turun gunung....


          Baru  15 mnt kami beranjak turun dari pos 3  , hujan pun kembali menerpa. Semakin lama semakin lebat dan terus bertambah lebat.....dan hujan ini-pun trs menemani kami hingga  sampai di basecampe kembali. Sungguh perjalanan kali ini sgt menguras energi dan stamina . Hujan yg tiada henti menjadi saksi perjalanan yg luar biasa di gunung ini. Sindoro dengan segala keindahan-nya akan membuat takjub semua insan yang memandang-nya......




Demikian kisah perjalanan pendakian Jaya Giri ' di Gn.Sindoro ini...sampai jumpa di pendakian kami selanjutnya...semoga bermanfaat .


SALAM ALAM INDONESIA

      





2 komentar:

  1. Sudah lama gak ke sindoro lagi, mantab dari Pos 3 ke puncak lumayan jauh he he..

    BalasHapus
  2. Iya..pos 3 ke puncak memang cukup jauh dan super terjal :)

    BalasHapus