Rabu, 12 Maret 2014

MUSEUM DIRGANTARA MANDALA ( MUSEUM ANGKASA) TNI AU YOGYAKARTA



Museum Dirgantara Mandala TNI AU adalah sebuah tempat yang sangat menarik dan juga tepat untuk menimba ilmu perkembangan sejarah TNI ANGKATAN UDARA ,baik dari segi perkembangan Alutista yang pernah dipergunakan sebagai pendukung kekuatan TNI AU maupun sejarah perjuangan yang telah di lakukan oleh TNI ANGKATAN UDARA dalam menjaga Langit biru Nusantara yang kita cintai ini.



Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala yang berlokasi di Pangkalan Udara Adisutjipto ini sejak tahun 2011 berada di bawah pembinaan Sub Dinas Sejarah (Subdisjarah) Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau).



Letak Museum

Museum terletak di ujung Kabupaten Bantul perbatasan dengan Kabupaten Sleman dan tepatnya berada dikomplek Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto Yogyakarta, tidak jauh dari jalan raya rute bus Yogyakarta Solo dengan cek point SD Angkasa. Jarak dari pusat kota kurang lebih 6 kilometer ke arah timur. Museum ini dapat dijangkau dengan sarana transportasi sebagai berikut :

- Kendaraan pribadi dapat langsung ke lokasi museum dengan pintu masuk tepat di sebelah SD Angkasa Lanud Adisutjipto di tepi jalan raya rute Yogya-Solo.


- Dari terminal bus Yogyakarta,  dapat menggunakan bus jurusan  Solo atau bus kota jalur 7 menuju museum dengan cek point SD Angkasa.

- Dari stasiun Tugu Yogyakarta,  menggunakan bus kota ke terminal bus dan dilanjutkan menuju museum dengan cek point SD Angkasa .

Dari Bandara Adisutjipto menuju museum kurang lebih 3 km, dapat  menggunakan taksi atau kendaraan umum/bus-colt menuju ke Yogya, dengan cek point SD Angkasa.

Lokasi Museum

Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala berada di Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta.

Tata Pameran Koleksi

Pameran museum merupakan suatu sistem penyajian koleksi atau suatu kegiatan teknis penataan koleksi pada suatu ruang pameran tetap maupun tidak tetap yang dapat diatur berdasarkan suatu sistem tertentu sehingga menjadi suatu kesatuan yang harmonis, komunikatif, informatif dan edukatif. 

Tujuan umum dari pameran ini adalah untuk memberikan informasi yang cukup tentang benda-benda koleksi kepada pengunjung. Tujuan utama dari tata pameran adalah bahwa pameran harus dapat berkomunikasi dengan publik pengunjungnya. Penyelenggaraan pameran harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, intelektual dan emosional dari publiknya.

Mengingat bahwa tidak semua koleksi yang mendukung bukti sejarah dipamerkan pada satu ruang, maka koleksi tersebut dikelompokkan pada beberapa ruang. Peristiwa yang memiliki bukti berupa gambar, divisualisasikan dalam bentuk diorama yang bersifat imajiner. Berbagai jenis koleksi berusaha untuk dikumpulkan, dirawat dan dipamerkan mulai dari pesawat terbang, pakaian, dan tanda pangkat, foto-foto, alat komunikasi, senjata, dan beberapa visualisasi peristiwa melalui diorama serta koleksi-koleksi lainnya.



Koleksi yang telah terkumpul digelar dan dipamerkan di dalam museum, masing-masing ruangan memiliki nama sebagai berikut :

Ruang Utama, memuat koleksi lambang TNI-AU beserta jajarannya, Para Pahlawan Nasional dari TNI- AU, foto Kepala Staf TNI AU dan para tokoh penerima Bintang Swa Bhuwana Paksa, serta tanda-tanda kehormatan militer.

Ruang Kronologi, yang menggambarkan sejarah perjuangan dan perkembangan TNI-AU mulai dari Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945 hingga saat ini.

Ruang Seragam TNI AU, di ruangan ini memuat Berbagai seragam yang pernah digunakan TNI AU sejak tahun 1945 hingga saat ini.

Ruang Kotama dan Ruang Kasau, memuat koleksi dan benda-benda yang berkaitan denagan Kotama di ajaran TNI-AU, diantaranya; Korpaskhasau, Kodikau, AAU, Seskoau, Koharmatau, Koopsau, Kohanudnas dan perkembangan Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara serta barang-barang dan benda yang pernah dipakai oleh Para Mantan Kasau.

Ruang Alutsista, memuat koleksi alat utama system senjata udara yang pernah digunakan oleh TNI-AU dari tahun 1945 hingga tahun 1970-an berupa pesawat, radar, peluru kendali dan roket.


Ruang Diorama ,menampilkan perkembangan dan berbagai kegiatan TNI AU, serta SKSD Palapa .


Ruang Minat Dirgantara, memuat tentang lambang-lambang skadron udara dan jenis pesawat pendukungnya, Pesawat Starlite serta koleksi buku-buku terbitan TNI-AU.
Pada halaman gedung dipajang pesawat Tupolev TU-16 B KS, UF 1 Albatros, PBY-5A Catalina dan peluru kendali SA-75, pesawat A-4 Skayhawk dan Pesawat OV-10 Bronco yang merupakan koleksi pesawat terbaru dipajang di depan gedung museum pada bulan Januari 2011.


Dalam rangka melengkapi fasilitas museum sebagai sarana penunjang serta untuk lebih meningkatkan penanaman minat dirgantara pada generasi penerus, dibangun Mini Teater yang telah diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat S. IP pada tanggal 27 Januari 2011.  Mini theater merupakan salah satu fasilitas teknologi informasi dan multi media untuk memberikan informasi kepada para pengunjung melalui pemutaran film tentang berbagai hal terkait kedirgantaraan. Mini Theater bertujuan untuk menampilkan tayangan sejarah secara lebih menghibur, mendidik, informatif, sehingga diharapkan dapat mendorong animo masyarakat mengunjungi museum.

Museum yang di buka setiap hari mulai pukul 08.30 s/d 15.00 ini memiliki berbagai fasilitas penunjang lain seperti tempat parkir yang luas , aman dan nyaman, serta prasarana ibadah, toko souvenir, dan Kantin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar