Jumat, 09 Mei 2014

KEGIATAN PENANAMAN / KONSERVASI OI KENDAL DI LERENG GUNUNG PRAU


Kenali dan Hargai Alam-mu, maka kamu akan Menghargai Hidupmu !!!

Alam merupakan aspek yang paling berharga dalam kehidupan manusia. Kita sebagai manusia sering melupakan bahkan mengabaikan dan memperlakukan alam dengan seenaknya hingga melupakan dampak yang bakal kita terima setelahnya.

Pohon merupakan sebagian kecil dari lingkungan yang menjadi penyeimbang keberlangsungan kehidupan mahluk hidup di Dunia. Hal yang mungkin di sepelekan bagi sebagian orang ialah Pola tanam yang semena-mena tanpa memperhitungkan kondisi tanah daerah tersebut, bahkan dengan rakus menanami tanah yang seharusnya menjadi kawasan hutan lindung dialih fungsikan menjadi tanah Produktif. Hal inilah yang menyebabkan kondisi tanah menjadi gembur dan labil, sehingga bila di teruskan akan berdampak turun-nya struktur tanah dan rawan terjadinya tanah longsor. Bencana Alam adalah sesuatu yang di sebabkan karena proses alami yang di timbulkan oleh alam itu sendiri seperti terjadinya Gunung Meletus, Tsunami dan Gempa Bumi. Banyak dari kita menyalah artikan kejadian bencana yang terjadi adalah karena proses alam. Jika kita mau sadar, bencana Banjir, Tanah longsor adalah sebagian dari bencana yang di sebabkan oleh ulah manusia sendiri karena kurangnya daerah resapan, banyaknya hutan yang gundul, serta buruknya infrastruktur tata kota pemerintahan yang tidak mempertimbangkan dampak yang akan di timbulkan dari pembangunan yang dilakukan.

Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, terutama akan kebutuhan pada Alam. Manusia bisa hidup bukan hanya karena makan, tapi karena bernafas. Sedangkan nafas/ oksigen yang manusia hirup setiap hari di hasilkan dari proses alami pepohonan. Pohon secara fungsinya adalah sebagai penyuplai oksigen. Bagaimana jadinya jika Pohon telah habis ? Kiamat-kah ???.. Ya kiamat yang akan terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Jika kita bijak Satu pohon bisa menyuplai oksigen dan menyelamatkan 2 nyawa manusia. Bagaimana jika jumlah pohon ratusan,ribuan,jutaan dan sebanyak-banyaknya, tentunya akan banyak nyawa manusia pula yang bakal terselamatkan dari kepunahan peradaban manusia. Hutan lindung atau pohon itu sendiri merupakan paru-paru Kehidupan manusia di Dunia.



Kabupaten Kendal merupakan salah satu Kabupaten yang memprihatinkan karena dari tahun ke tahun jumlah kawasan Hutan Lindung menurun secara drastis. Pemerintahan sekarang ini seakan tutup mata dan semakin gila-gilaan melakukan pembangunan secara besar-besaran dengan membabat habis Hutan Lindung di ganti dengan perumahan dan menggeser hutan Mangrove di kawasan pesisir menggantinha dengan "KIK ( Kawasan Industri Kendal) " membikin pabrik-pabrik penghasil limbah,mengotori udara, laut, serta menjadi penghasil robot-robot bernyawa(Buruh)dengan tanpa memikirkan dampak yang di timbulkan jika pembangunan secara gila-gilaan tetap berlangsung dan tidak mustahil jika seluruh Kabupaten Kendal akan tertutupi air dan berubah menjadi lautan. Siapakan yang akan paling menikmati hasil dari pembangunan ini ?? Pemerintah dan Para pemodal sajalah yang bakal menikmati keuntungan terbesar dari pembangunan-pembangunan yang di lakukan. Kita sebagai masyarakatlah yang harus menerima getah/dampak dari pembangunan itu. Laut tercemar, ikan-ikan mati, hutan gundul, ladang jadi tidak produktif, udara tercemar, Polusi udara dan masih banyak dampak negatif yang bakal di timbulkan. Kita di paksa menjadi kuli di tanah sendiri, di jajah oleh pemerintahan kita sendiri. Kita telah di injak sebagai sekumpulan manusia yang merdeka. Akankah kita terus diam ?? Jika itu terus terjadi, maka siapkanlah untuk pemakaman kalian sendiri,keluarga,saudara kalian,bahkan anak cucu kita di paksa mati sebelum terlahir.

Aku ingin Kalian Melawan!!
Pendekar lereng Gunung Prau yang terlupakan, usianya mungkin sudah tidak muda lagi, sekitar 65 tahun. Rambut beruban, otot-otot menyembul dari permukaan kulit,bicaranya ceplas-ceplos,jujur,lugu tapi tegas khas orang pedesaan. Mbah Basri begitu biasa di sapa, warga asli lereng Gunung Prau ,Desa Purwosari Dukuh Kenjuran Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Namanya mungkin masih asing bagi telinga kita, tapi cukup banyak di kenal oleh mereka para pembalak hutan, pemburu di area hutan konservasi di lereng Gunung Prau. Puluhan bahkan sudah ratusan kapak serta senjata api milik para pembalak hutan serta para pemburu liar berhasil beliau amankan. Kecintaan-nya pada alam dan hutan Gunung Prau membuatnya menjadi momok yang paling di takuti bagi para perusak hutan.
Jumlah pohon di hutan dari tahun ke tahun yang semakin rusak parah dan berkurang membuat hatinya tergerak untuk mulai merawat, menanami dan tentunya mengembalikan hutan pada fungsinya. Usahanya tidak berjalan mulus pada awalnya berulang kali di hina dan di caci maki , bahkan di cap stress atau gila oleh warga sekitar karena di anggap usahanya hanya akan sia sia saja. Anggapan itu akhirnya terbantahkan dan warga juga mulai sedikit tersadar akan usahanya saat beberapa tahun lalu terjadi kebakaran di area lereng Gn, Prau.


Sayangnya usaha Mbh Basri tidak pernah menjadi perhatian oleh pemerintah daerah. Sudah sekitar 15 th ia berjuang sendiri menyelamatkan serta mengembalikan hutan pada fungsinya bagi kehidupan mahluk hidup, dan selama itulah beliau hidup sendiri dan tidak memiliki temlat tinggal. Mbh Basrii tinggal di bekas bangunan sekolahan yang sudah tidak di gunakan. Mbah Basri mengatakan "saya merawat dan menjaga gunung karena cinta, tanpa ada yang menyuruh apalahi di bayar. Ini semua saya rela lakukan karena rasa cinta saya kpd alam". Usaha pengembalian hutan oleh Mbah Basri harusnya mendapat perlindungan oleh pemerintah daerah, namun semua itu bisa di bilang hanya ilusi semata karena surat yang di mintanya agar usaha perlindunganya terhadap kelestarian hutan bisa di legalkan oleh pihak PERHUTANI tidak kunjung ia dapatkan dengan alasan yg di cari2.  "Saya tidak minta duit atau bayaran, saya cuma minta surat pelegalan dari Perhutani agar saat ada pembalak dan pemburu liar saya ada surat bukti untuk menangkapnya jelas mbah basri.!!! "

OLEH : AGUS SULISTIYO ( SekJend BPK OI Kendal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar